First , I Meet You. Second, I Love You.
Beberapa
saat setelah itu Yoona langsung keluar dari kelasnya dan pergi menuju
perpustakaan. Sebelum sampai di pintu perpustakaan tanpa sengaja ia menabrak
seorang yeoja yang baru keluar dari ruangan tersebut. Sepertinya yeoja itu baru
saja menangis, karena terlihat dari mata dan wajahnya yang merah.
“BRUKK !!”
“Awwww..!”
rintih yeoja itu sambil menatap Yoona tajam.
“Mianhae agasshi. Aku tidak sengaja” kata
Yoona sambil terus membungkukan badannya.
“Arraseo.
Kali ini kau kumaafkan. Lain kali pakai matamu jika sedang berjalan !”
Yeoja itupun
pergi dengan wajah yang masih terlihat marah.
“Siapa yeoja
itu? Kenapa dia menangis?. Aish , sudahlah.. jangan difikirkan. Yang penting
aku sudah meminta maaf padanya” gumam Yoona.
Kyuhyun POV.
(Dalam
perpustakaan)
“Aku harap
Seohyun sudah pergi dan Yoona tidak melihatnya”
“Tapi dimana
Yoona? Kenapa dia lama sekali?”
“Oh God. Eotteokhe ?”
Tak lama
setelah itu aku melihat Yoona masuk kedalam ruangan, dia seperti sedang mencari
seseorang. Aku sengaja sembunyi dibalik rak buku untuk terus memantaunya.
“Semoga dia
membaca tulisanku”
Yoona POV.
Mataku terus
saja mencari keberadaan seseorang yang mengajakku bertemu. Tapi aku masih saja
belum menemukannya. Apa dia berbohong?
“Dimana
Kyuhyun?” gumamku dalam hati.
“Hmm,
mungkin dia belum datang”
Lalu
kuputuskan untuk melihat-lihat rak buku tanpa ada niat untuk membaca bukunya. Tapi ternyata ada sebuah buku yang menarik
perhatianku. Bukan bukunya, tapi ada secarik kertas yang terselip dalam buku
itu. Dengan rasa penasaran aku membaca tulisan yang ada dalam kertas itu.
“You
will never find a reason when love someone, it's because a true love comes with
no logical reason”
“Omo ! siapa yang menulis ini? Apa ini untukku?”
AUTHOR POV.
Kyuhyun
tersenyum senang saat ia tau Yoona membaca tulisannya. Entah kenapa jantungnya
terasa berdetak jauh lebih cepat dari biasanya. Ia gugup. Tapi bukan Kyuhyun
namanya jika ia tidak bisa menutupi rasa gugupnya dihadapan yeoja, walaupun
baru kali ini ia merasakannya. Hanya pada Yoona. Yeoja cantik yang sudah ia
perhatikan sejak ospek, yeoja yang
selalu ada dalam fikirannya, dan yeoja yang sangat mirip dengan yeoja dimasa
kecilnya.
Tak lama
setelah itu Kyuhyun keluar dari tempat persembunyiannya dan memberanikan diri
untuk menemui Yoona.
“Anyeong
Yoona-sshi” kata Kyuhyun tiba-tiba dari belakang Yoona. Saat itupun Yoona
menoleh dan memberikan senyuman indahnya pada Kyuhyun.
“Anyeong
Kyuhyun-sshi” balas Yoona kembali.
“Ottokhe Jinesimnika?”
“Cal Cinemnida”
“Kenapa kau
lama sekali?” tanya Kyuhyun sambil melirik kertas yang masih dipegang Yoona.
“Ahh,
mianhae.. tadi aku sempat bertabrakan dengan seorang siswi. Dia baru saja
keluar dari ruangan ini. Sepertinya dia menagis. Apa kau mengenalnya Kyu?”
Pertanyaan
Yoona tentu saja membuat Kyuhyun kaget. Ternyata benar dugaannya. Apa boleh
buat? Akhirnya Kyuhyun menceritakan semuanya.
“Dia itu
anak dari teman Eommaku. Sejak aku pindah ke Seoul, yeoja itu selalu saja
mengikutiku sampai sekarang. Dan itu membuatku risih”
“Siapa
namanya?”
“Seo Jo
Hyun. Panggilannya Seo Hyun”
“Ahh..
namanya bagus. Orangnya juga cantik. Kenapa kau menolaknya?”
“Awalnya aku
memang pernah berfikir seperti itu. Tapi setelah mengetahui sifat aslinya, aku
jadi malas untuk dekat dengannya. Lama-lama sifat manjanya sudah sangat
keterlaluan”
“Memangnya
kenapa?”
“Waktu itu
aku pernah memarahinya karena aku tidak mau menemaninya pergi ke tempat yang
dia mau, lalu yeoja manja itu menangis. Hingga saat itu penyakitnya kambuh.
Lebih parah dari sebelumnya”
“Memangnya
Seohyun sakit apa? Apa separah itu? Lalu bagaimana lagi?”
“Dia punya
penyakit asma yang sudah sangat parah. Sampai akhirnya aku dimarahi oleh orang
tuaku dan mereka menyuruhku untuk menjaganya”
“Hmmm,
memangnya kau tidak bisa mencoba merubah sikapnya? Sepertinya dia memang butuh
perhatian darimu”
“Aku sudah
berkali-kali mencoba. Tapi tetap saja tidak bisa. Dia terlalu berlebihan padaku.
Bahkan semua yeoja yang dia rasa dekat denganku dia datangi. Itu yang membuatku
sangat muak padanya”
“Apa benar
sampai seperti itu? Aigo... aku tidak menyangka. Tapi aku yakin, dia masih
mempunyai sisi baik. Kau maklumi saja dia. Mungkin suatu saat dia akan berubah”
“Ne, semoga
saja. Eh ? kenapa kita malah membicarakan ini? Mian ne, aku tidak sadar. Hehe”
“Gwenchana
Kyu. Kita kan teman. Kau boleh mencurahkan semua isi hatimu padaku”
“Gomawo
Yoona-sshi. Kita baru pertama mengobrol tapi rasanya aku sudah lama menjadi
teman baikmu”
“Ne, aku
juga merasa begitu. Emm, Bab-eul meogeon-ni?”
“Belum, kau
juga pasti belum. Kajja ! aku akan mentraktirmu sebagai salam perkenalan kita”
“Arraseo” jawab Yoona bersemangat.
(Mugyodong
Bugeokukjib Resto)
“Kau mau
pesan apa Yoongie?”
“Nde? Kau
memanggilku apa?”
“Yoongie.
Bolehkah ?”
“Ah.. tentu
saja. Itu nama panggilanku dirumah. Aku ingin Naengmyeon. Kau ?”
“Galbi saja”
Beberapa minggu setelah itu Yoona dan Kyuhyun semakin
dekat. Terkadang mereka berdua pulang bersama, entah itu Kyuhyun yang menunggu
Yoona, atau juga sebaliknya.
Kedekatan merekapun sudah diketahui oleh keempat sahabat
Yoona, tapi tentu saja Yoona selalu mengelak, karena memang mereka berdua bukan
sepasang kekasih. Walaupun memang ada perasaan ingin saling memiliki satu sama
lain. Namun ada juga yang sangat tidak menyukai kedekatan Yoona dan Kyuhyun,
bahkan orang itu membenci Yoona. Dia Seohyun. Yeoja yang sangat fanatik
terhadap Kyuhyun. Sifatnya tak sepolos wajahnya. Itu penilaian semua orang
terhadap Seohyun.
“Im Yoona ! aku tidak akan segan-segan untuk memberimu
pelajaran karena telah merebut Kyuhyun-ku !” gumam Seohyun saat memperhatikan
Yoona dari jauh.
(saat pulang sekolah)
Seohyun masuk kedalam mobil yang ia pinjam dari temannya
untuk bersiap menabrak Yoona. Ia meminjam karena tidak ingin orang-orang
mengetahui bahwa yang berniat mencelakakan Yoona adalah dirinya.
Setelah targetnya terlihat, Seohyun dengan cepat
menancapkan gas dan melucur dengan cepat kearah Yoona. Saat targetnya sudah
dekat, tanpa diduga ada seseorang yang menarik Yoona hingga mereka berdua
terjatuh.
“SIAL ! DASAR NAMJA BODOH !” umpat Seohyun karena gagal
mencelakai Yoona.
Yoona
terlihat terkejut dan lemas. Nafasnya tersenggal-senggal detak jantungnya pun
belum kembali normal. Yoona masih saja memeluk seseorang yang menariknya dari
bahaya tersebut.
“Yoona-ya... gwenchanayo?”
Mendengar
suara itu Yoona merasa ia sangat mengenalinya. Yoona mendongak dan teryata
dugaannya benar.
“Siwon
Oppa?”
“Ne, ini
aku. Kau baik-baik saja kan?” tanya Siwon lagi.
Yoona
mengangguk lalu kembali memeluk Siwon lebih erat. Kali inidengan berlinang air
mata.
“Oppa... aku
takut”
“Gwenchana
Yoong.. ada aku disini” kata Siwon sambil mengelus puncak kepala Yoona untuk
menenangkannya.
Setelah
Yoona tenang, Siwon mengajak Yoona pulang dan mengantarkannya.
“Lain kali
kalau menyebrang lihat kanan kirimu dulu. Kau ini seperti punya nyawa 9 saja !”
rutuk Siwon pada Yoona.
“Ne.. Oppa.
Mianhaeyo...”
“Kenapa
meminta maaf padaku?. Hampir setengah mati aku panik melihat mobil itu melaju
kearahmu”
“Oppa...
sudah... jangan memarahiku lagi. Aku janji akan lebih berhati-hati” rajuk Yoona
dengan nada menyesal.
“Arraseo.
Kalau begitu mulai dari sekarang aku akan selalu menjagamu” kata Siwon sambil
kembali mengelus rambut Yoona dengan sebelah tangannya karena sedang fokus menyetir.
“Gomawo
Oppa” jawan Yoona tersenyum lembut.
Yoona POV.
Siwon Oppa
sangat baik padaku. Bagaimana aku bisa membalas kebaikannya?. Aku baru mengenal
orang sebaik dan setulus Siwon Oppa.
“Oppa..
gomawoyo”
“Untuk apa?”
“Untuk semua
kebaikanmu padaku”
“Ah.. itu...
aku rasa itu wajar. Kau kan teman adikku”
Deg. Kenapa
ini? Jadi Siwon Oppa hanya menganggapku sebagai teman dari adiknya?
“Jadi....” belum
selesai berbicara Siwon Oppa sudah memotong perkataanku.
“Dan kau
juga orang yang kusukai Yoong...”
Deg. Siwon
Oppa menyukaiku?. Bagaimana bisa?
“Jadi Oppa
tidak hanya menganggapku sebagai teman Sooyoung?”
“Ne Yoong. Nan Joahaeyo...”
Aku terkejut
mendengar pengakuan Siwon Oppa padaku. Aku senang. Tapi kenapa rasanya masih
ada yang mengganjal ?
“Nado Oppa”
jawabku pelan hampir tidak terdengar olehnya.
(Setengah
tahun kemudian)
AUTHOR POV
“Yoong.. apa
hari ini kau akan pulang bersama kami?” tanya Yuri
“Tentu saja,
memangnya dengan siapa lagi?”
“Dengan
Oppanya Sooyoung” celetuk Hyoyeon yang sedari tadi sibuk dengan kuteknya.
“Aniya.
Siwon Oppa sekarang selalu sibuk dengan persiapan ujiannya. Aku tidak mau
mengganggunya” jawab Yoona.
“Yeah. Lalu
bagaimana dengan namja bernama Kyuhyun itu?” tanya Tiffany.
“Tentu saja
kami hanya berteman”
“Berteman?”
tanya Sooyoung yang baru angkat bicara.
“Kau tidak
berniat untuk menduakan Oppaku kan?” tanya Sooyoung lagi.
“Tentu saja
tidak Youngie”
“Arraseo.
Aku percaya padamu”
Kyuhyun POV.
“Kyu-ah...
hari ini kau bisakan menemaniku ke butik langgananku? Sudah lama aku tidak
kesana” pinta Seohyun padaku.
“Lihat saja
nanti, sekarang aku malas” ucapku lalu pergi meninggalkannya.
Sudah lama
aku tidak menemui Yoona. Aku juga jarang melihatnya. Apa karena Siwon Hyung?.
Mungkin saja. Apa benar mereka berkencan?. Tapi kenapa Yoona tidak pernah
menceritakannya padaku.
Eh ? memang
aku siapanya? Kenapa juga dia harus menceritakan kehidupannya padaku?
Aku hanya
orang asing yang ingin masuk dalam kehidupannya.
Tiba – tiba
aku tidak sengaja menabrak seseorang hingga ia terjatuh.
“Mianhaeyo....”
“Yoona/Kyuhyun?”
“Ah.. mian
Yoona-sshi, aku tidak sengaja” kataku sambil membantunya berdiri.
“Gwenchana”
jawabnya lembut dengan senyuman khas yang sangat aku rindukan.
“Kau kemana
saja? Kau sudah jarang menghubungiku?” tanya
Yoona.
“Ahhh..
aku... ada saja. Mian, aku sedikit sibuk karena tim basketku” jawabku asal
sambil menggaruk tengkuk.
“Aku
mengerti. Kau belum pulang Kyu-ah?”
“Belum. Kau
juga? Mau kuantar?”
“Mian ne,
aku sudah berjanji akan pulang bersama teman-temanku. Aku rasa mereka sudah
menunggu. Aku duluan ne” kata Yoona sambil berlalu.
“Arraseo...
eh... tunggu !”
“Wae?”
“Bolehkah
aku menghubungimu?”
“Tentu saja.
Kau kan temanku”
Seohyun POV.
“Arraseo...
eh... tunggu !”
“Wae?”
“Bolehkah
aku menghubungimu?”
“Tentu saja.
Kau kan temanku”
Mwo ? itukan
Kyuhyun ? dia akan menghubungi Yoona lagi?. Apa dia tidak sadar Yoona sudah
memiliki kekasih?. Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.
Dengan cepat
aku berlari menyusul Kyuhyun yang sudah lebih dulu pergi.
“Kyu-ah.....”
“Yak !
kenapa kau berteriak seperti itu?”
“Aniya Kyu.
Emmm, bisakah malam ini kau menemaniku dirumah? Eomma dan Appaku akan pergi
sore ini. Bisakah ?”
“Aku sibuk”
“Sibuk?
Memangnya kau mau ada acara?”
“Bukan
urusanmu !”
Ish, lihat
saja. Aku akan membuatmu datang kerumahku tanpa kupinta. Aku juga akan
membuatmu tidak ada waktu untuk Yoona ! Ingat itu Cho Kyuhyun.
Siwon POV.
“Appa ingin
setelah kau lulus, kau dan Sooyoung melanjutkan sekolah di New York. Appa sudah
mempersiapkan semuanya”
Deg.
Kata-kata Appa benar-benar menusuk hatiku. Bagaimana bisa secepat ini?.
“Tapi Appa,
apa ini tidak terlalu cepat?”
“Appa rasa
tidak. Ini waktu yang sangat tepat untukmu”
“Ne. Ini
memang waktu yang tepat untuk Oppa. Tapi bagaimana denganku?” kata Sooyoung
dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
“Youngie..
Mengertilah ! Appa melakukan semua ini demi kalian berdua !” bentak Appa.
“Demi kami
atau demi Dirimu sendiri !?” kataku tak kalah keras.
Itulah
pertama kali aku berucap kasar pada Appa. Mianhae Appa. Sebenarnya aku tidak
bermaksud seperti itu. Tapi ini memang bukan keinginanku. Aku belum mau
meninggalkan Korea, apalagi meninggalkan Yoona.
Sooyoung
sudah lebih dulu pergi kekamarnya dilantai atas, aku juga mengikutinya dengan
niat ingin menyendiri. Tapi setelah melewati kamar adikku, hatiku sangat miris.
Saat ini Sooyoung sedang menangis. Tanpa fikir panjang aku langsung masuk
kekamarnya dan memeluknya.
“Sudahlah
Soo. Appa benar, tidak seharusnya kita menolak permintaan Appa. Kau tahu
sendiri selama ini ia berjuang untuk membiayai kita hingga keluarga kita bisa
seperti ini?” kataku sambil mengelus rambutnya. Hal yang sering aku lakukan
pada Yoona.
“Aku tau
Oppa. Tapi apa Oppa sudah sanggup meninggalkan semua kenangan kita disini? Aku
juga tahu Oppa tidak bisa meninggalkan Yoona !”
“Ne, kau
benar. Aku tidak bisa meninggalkannya. Tapi aku rasa ini memang yang terbaik
untuk kita. Kau harus mengerti sebelum kau menyesal Soo.”
“Baiklah
Oppa. Aku akan berusaha untuk sependapat denganmu. Aku menyayangimu Oppa”
“Aku juga
Soo. Aku lebih menyayangimu. Dan aku ingin kau jangan memberitahukan ini kepada
teman-temanmu. Termasuk Yoona”
“Ne Oppa.
Aku mengerti”
AUTHOR POV
(3 weeks later)
Senin, 07.00 kst
Hari ini adalah hari pengumuman pelulusan ujian nasional
di Hannyoung High School, semua siswa-siswi terlihat
tegang. Termasuk Siwon.
Siwon sedang berdiri di depan mading untuk melihat pengumuman siapa saja
siswa yang lulus dengan peringkat terbaik di sekolahnya.
Ia mencari namanya dari urutan bawah. Dimana namaku? Lalu sampailah
pandangannya pada urutan ketiga.
3. Park Shin Hye
2. Park Jung Soo
1. Choi Siwon
“MWO ?? AKU ??”
“YESS ! Hebat. Aku berhasil. Tinggal selangkah lagi keinginanku tercapai
!”
Beberapa saat setelah itu Kyuhyun datang menghampiri Siwon.
“ Yak Hyung. Kau memang hebat. Chukkae atas prestasimu !”
“Gomawo Kyu-ah”
Kyuhyun sudah tau kalau Siwon adalah pacar Yoona, Siwon juga sudah
mengetahui kalau Kyuhyun menyukai kekasihnya, bahkan jauh sebelum dirinya dan
Yoona berkencan. Tapi dibalik itu semua, Siwon dan Kyuhyun berhubungan dengan
baik walaupun tidak dekat. Mereka saling mengenal karena berada dalam satu tim
basket. Mereka berdua sama-sama pria yang cool dan perfect. Bahkan menyukai
wanita yang sama.
Tak lama kemudian Yoona datang menghampiri Siwon dan Kyuhyun.
“Anyeong Sunbae.... Anyeong Kyuhyun” sapa Yoona pada mereka berdua.
“Chukkae Oppa. Kau sangat hebat !” kata Yoona senang.
“Gomawo Yoong”
Yoona POV.
Kyuhyun sedang apa disini? Kenapa perasaanku jadi seperti ini? Kenapa aku
selalu ingin menatap Kyuhyun. Sadarlah Yoona ! kau sudah punya Siwon Oppa !
“Yoona-ah.. Hyung-ah.. aku pergi dulu ne” pamit Kyuhyun yang langsung
menyadarkanku.
“Ne” jawabku dan Siwon Oppa bersamaan.
“Oppa.. apa setelah ini akan ada pesta perpisahan?”
“Tentu saja Yoong”
“Kapan?”
“Mungkin 3 hari lagi. Kau akan segera naik ke kelas XII Yoong. Bagaimana
dengan nilaimu?”
“Belum diumumkan Oppa”
“Ah.. begitu. Tapi aku yakin kau lebih pintar dariku”
“Itu sudah pasti” jawabku PD.
“Dasar kau ini !” Kata Siwon Oppa sambil mengelus pelan rambutku.
Hmm~ rasanya nyaman sekali terus diperlakukan seperti ini oleh Siwon
Oppa. Tapi jika aku melihat Kyuhyun, rasanya ada yang aneh.
Aku memang sempat berfikir kalau aku menyukainya, tapi setelah bersama
Siwon Oppa, perasaan itu hilang. Tapi sekarang ? kenapa ada lagi?
Sebenarnya aku menyukai siapa?
AUTHOR POV.
Kyuhyun berlalu meninggalkan Yoona dan Siwon yang sedang bercengkrama
sebagai sepasang kekasih, tentu saja ia merasa tak enak dan cemburu walaupun
Yoona memperlakukan dirinya sama, tapi ia tahu kalau itu hanya didepannya saja.
Itu sebabnya ia pergi meninggalkan sepasang kekasih itu.
Tanpa Kyuhyun sadari, sedari tadi Siwon terus memperhatikannya. Siwon
terus melihat tingkah Kyuhyun jika berhadapan dengan Yoona.
Terlihat jelas bahwa Kyuhyun memang benar-benar menyukai kekasihnya. Dan
begitupun juga Yoona. Dari cara Yoona menatap Kyuhyun, sangat berbeda.
“Aku rasa dia orang yang tepat
untuk menggantikanku menjaga Yoona”
gumam Siwon dalam hati.
Tiba-tiba Sooyoung, Tiffany, Hyoyeon dan Yuri datang menghampiri Yoona
dan Siwon.
“Anyeong Sunbae.. Anyeong Yoong....” sapa mereka berempat.
“Anyeong hoobaenim” sapa Siwon.
“Oppa. Eomma menyuruh kita untuk cepat pulang. Jadi kapan Oppa akan
pulang??” tanya Sooyoung pada kakaknya.
“Secepat itu? Arraseo. Aku akan pulang sekarang”
“Semuanya.. kami berdua pergi dulu ne.. Anyeong” pamit Sooyong kepada
semua temannya sedangkan Siwon hanya tersenyum sambil menatap Yoona.
Sooyoung POV.
( Kediaman keluarga Choi )
Baru saja aku membuka pintu, kedatanganku dan Siwon Oppa sudah disambut
oleh Eomma dan Appa. Aku sudah bisa menebak apa yang akan mereka bicarakan
“Bagaimana keputusanmu ?” tanya Appa pada Oppaku.
“Aku sudah menyetujui keinginan Appa. Tinggal adikku. Silakan Appa tanya
padanya” jawab Siwon Oppa lalu pergi ke kamarnya.
Aku hanya menunduk tak berani menatap mata ayahku. Aku hanya diam
dipelukan Eomma.
“Bagaimana denganmu?”
“Aku juga setuju dengan Siwon Oppa”
Lalu akupun pergi mengikuti Oppaku.
“Oppa, kapan kau akan memberitahu Yoona?”
“Saat pesta perpisahan. Aku yakin itu saat yang tepat untuk merelakannya
bersama Kyuhyun”
“MWO? Jadi Oppa sudah tau Kyuhyun menyukai Yoona?”
“Tentu saja, bahkan aku juga tau Yoona juga sempat menyukai Kyuhyun.
Hanya saja Kyuhyun didahului olehku”
“Emmh, aku mengerti perasaan Oppa”
“Gwenchana Soo. Oppa akan baik-baik saja.”
Itulah yang aku kagum dari Oppaku. Walaupun sulit, dia selalu berusaha
tegar. Aku menyayangimu Oppa.
To be continued...